SLEMAN: Menghadapi kompetisi Divisi Utama 2011/2012 Oktober mendatang, ada perubahan di dalam skuat PSS Sleman.
Pelatih PSS Sleman, Basri mengisyaratkan bakal meninggalkan pola lama 3-5-2 yang selama ini dipakai di tubuh Laskar Sembada. Eks pelatih Persela Lamongan itu bakal menerapkan pola 4-4-2 di kompetisi mendatang. Pola lama bakal dimaksimalkan saat PSS main di luar kandang.Penerapan pola 4-4-2 kepada Deny Tarkas dkk memang akan banyak membawa konsekuensi. Pasalnya selama ini, penggawa PSS biasa memainkan pola 3-5-2 yang lebih mengandalkan serangan dari wing back.
”Saya yakin mereka bisa beradaptasi. Sejauh ini memang pola ini baru kami mainkan dua kali, namun itu tidak masalah,” kata Basri, Minggu (29/5).
Untuk menopang keinginannya itu, Basri mengisyaratkan bakal merekrut pemain yang mampu bermain dengan pola tersebut. Tak hanya itu, dirinya juga bakal memberikan latihan khusus kepada pemain mengenai penerapan pola itu.
”Sebenarnya semua pola sama saja. Hanya melalui 4-4-2 keseimbangan antara menyerang dan bertahan bisa berjalan secara maksimal. Semua pemain profesional seharusnya bisa dengan pola itu,” tandas Basri.
PSS bakal kembali berlaga di Piala Walikota Magelang 2011, Selasa (31/5) mendatang dan berhadapan dengan Alba, di Stadion Abu Bakrin Magelang.
M Basri mengaku tidak terpengaruh dengan kemungkinan pelarangan APBD untuk klub sepak bola. Bagi eks pelatih Persela Lamongan itu, urusan keuangan menjadi sepenuhnya kewenangan manajemen. Sebagai pelatih yang profesional, dirinya akan memfokuskan diri pada persiapan tim.
“Itu urusan manajemen. Urusan saya adalah masalah teknis dan menyiapkan tim,” tandas eks pemain HBS Surabaya itu. Di sisi lain, terkait dengan pelarangan APBD untuk klub sepak bola, manajemen Laskar Sembada pun memilih bersikap dingin.
“Itu baru wacana. Hingga kini belum ada surat resmi dari Mendagri. Kami tidak bisa berandai-andai. Meski selama ini kami akui tidak bisa hidup dari APBD. Jadi kami nunggu kejelasan PSSI dan surat itu,” kata manajer PSS, Rumadi.
Adapun hal yang berbeda diungkapkan, manajer teknik PSS, Bambang Nurjoko. Bambang menuturkan, seharusnya rapat evaluasi bisa dilakukan jajaran manajemen dalam waktu dekat.
Hal ini menyusul keikutsertaan PSS yang telah bermetamorphosis menjadi Putra Sleman Sembada di gelaran Piala Walikota Magelang 2011.
Di gelaran yang diikuti sebanyak 16 tim itu, sejumlah pemain yang dipertahankan dan pemain lokal Sleman diuji kemampuannya sebelum nantinya memperkuat PSS musim depan.
“Manajemen memang cenderung memilih menunggu perkembangan PSSI dulu,” tandas Bambang.(Harian Jogja/Jumali)