Berapa Mobil yang Tak Bisa Diproduksi Jepang?

Normal produksi mobil Jepang sebanyak 37.217 per hari dengan dipimpin Toyota.

Industri otomotif Jepang dalam dua pekan pertama setelah gempa bumi dan tsunami 11 Maret  kehilangan sekitar 65 persen produksi kendaraan ringan.

Lembaga konsultan industri otomotif asal Amerika Serikat, IHS Automotive Insight merilis, Jepang biasanya memproduksi 37.200 kendaraan per hari, atau sekitar 521 ribu dalam dua pekan.  "Hampir 338 ribu kendaraan gagal diproduksi hingga Jumat, 25 Maret," tulis keterangan itu.
Normal produksi mobil Jepang, sesuai kajian IHS sebanyak 37.217 per hari. Pemimpin produksi adalah Toyota Motor Corp yang menyumbang hampir 44 persen dari total produksi mobil Jepang, diikuti Nissan Motor Co Ltd, sekitar 12 persen.

Hasil penelitian IHS menyebutkan kerusakan pada pabrik merupakan satu di antara penyebab berhentinya operasi pabrik. Dampak lain yang tidak kalah besar adalah kekurangan tenaga listrik akibat kerusakan pembangkit nuklir di Fukushima Daiichi.

Selain itu, ketersediaan air bersih langka, kondisi pelabuhan yang padat, transportasi kereta api, serta kondisi jalanan yang belum pulih dari kerusakan juga memiliki pengaruh yang cukup besar.

"Dibutuhkan kerja lembur berminggu-minggu untuk mengganti potensi produksi yang hilang," kata IHS.

IHS juga mengatakan, kehilangan produksi di luar Jepang juga tak kalah besar. Perhitungan IHS, kehilangan produksi bisa mencapai 10 ribu kendaraan. Perkiraan ini bisa naik menyusul banyaknya perusahaan-perusahaan pemasok suku cadang yang terpengaruh bencana dahsyat ini.

General Motors Co juga dikabarkan telah menghentikan produksi Canyon dan truk pickup Colorado di pabrik Louisiana. Selain itu, pabrik di dekat Buffalo, New York, juga dihentikan. Pabrik ini membuat mesin bagi truk mereka. (Associated Press dan Reuters, umi)

0 komentar:

Posting Komentar