Hatta: Pemerintah Masih Yakin Maret Deflasi

"Harga pangan cenderung turun mengikuti harga global." 

Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, memperkirakan Maret akan terjadi deflasi. Untuk itu, guna menjaga pertumbuhan, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) akan melakukan pengendalian inflasi.

Menurut Hatta, harga pangan cenderung turun dan diperkirakan bakal
mempengaruhi inflasi Maret. "Harga pangan cenderung turun mengikuti harga global. Inflasi tahunan (year on year) juga tidak akan terlalu tinggi," kata Hatta usai rapat di Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 21 Maret 2011.

Untuk mencegah volatilitas harga, dia menjelaskan, tim pengendali harga akan bekerja sama dengan tim pengendali inflasi di daerah.

"Monitoring dilakukan di tingkat provinsi dan kota/kabupaten. Sehingga ada reaksi cepat apabila ada gangguan pasokan atau kenaikan harga di daerah tertentu," tuturnya.

Hatta juga mengatakan, pemerintah bertekad mengurangi faktor-faktor penyebab inflasi seperti lemahnya infrastruktur dan lambatnya distribusi di daerah.

"Pembangunan infrastruktur untuk jangka pendek dan jangka panjang sudah mulai. Terutama yang langsung mempengaruhi volatilitas harga pangan," ujarnya.

Sejumlah proyek infrastruktur itu di antaranya adalah percepatan dan perluasan pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara serta fasilitas jalur kereta api ke pelabuhan tersebut.

Pendapat senada diungkapkan Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution. "Maret secara tradisional adalah bulan deflasi selama beberapa tahun. Namun, kita harus serius, jangan nanti inflasi tidak bisa dikendalikan dan menghambat sasaran pertumbuhan nasional," ujarnya.

Selain dengan pemerintah, menurut Darmin, pertemuan di BI tersebut juga melibatkan Kementerian Dalam Negeri. Sebab, kontribusi inflasi nasional, sekitar 77 persen dari luar Jakarta, sedangkan 23 persen lainnya dari Jakarta.

"Kami tidak bicara soal inflasi. Tapi, lebih banyak menyikapi inflasi yang terkait harga beras serta harga (pangan) global," ujarnya. (sj)• VIVAnews 

0 komentar:

Posting Komentar